Kenapa Evaporator AC Mengalami Penurunan Kinerja?

Teknisi mengecek evaporator AC yang mengalami penurunan performa

Evaporator adalah komponen penting pada AC yang bertanggung jawab menyerap panas dari udara dalam ruangan. Namun, seperti halnya perangkat lainnya, kinerja evaporator bisa mengalami penurunan seiring waktu. Sayangnya, banyak pengguna AC yang baru menyadari hal ini ketika udara sudah tak lagi sedingin biasanya, atau tagihan listrik mulai membengkak.

Apa sebenarnya yang menyebabkan evaporator AC kehilangan kemampuannya bekerja optimal? Dan bagaimana cara mencegah hal ini terjadi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Penyebab Penurunan Kinerja Evaporator AC

Ada beberapa faktor umum yang membuat evaporator tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya:

1. Penumpukan Debu dan Kotoran

Debu yang menempel pada permukaan evaporator akan menghambat aliran udara dingin dan membuat proses pendinginan jadi tidak efisien. Jika tidak dibersihkan secara berkala, tumpukan kotoran ini bisa menyebabkan AC bekerja lebih keras dan boros energi.

2. Kebocoran Freon

Evaporator membutuhkan freon dalam jumlah cukup untuk menyerap panas. Bila terjadi kebocoran pada sistem, tekanan akan menurun dan evaporator tidak dapat mendinginkan ruangan dengan baik. Ciri umum dari kondisi ini adalah AC terasa kurang dingin meskipun sudah diatur ke suhu rendah.

3. Korosi atau Karat

Evaporator yang terus-menerus terkena kelembapan rentan terhadap korosi. Karat dapat merusak permukaan dan struktur pipa-pipa di dalamnya, sehingga menurunkan efisiensi perpindahan panas. Bila dibiarkan, evaporator bisa rusak permanen.

4. Usia Pemakaian

Komponen AC, termasuk evaporator, punya umur pakai tertentu. Setelah digunakan bertahun-tahun, penurunan kinerja adalah hal wajar. Biasanya, evaporator perlu diganti setelah lebih dari 5–7 tahun tergantung intensitas pemakaian dan perawatan.

Dampaknya terhadap Listrik dan Kesehatan

Kinerja evaporator yang menurun membuat AC harus bekerja lebih lama untuk mencapai suhu yang diinginkan. Ini artinya konsumsi listrik meningkat. Dalam jangka panjang, tagihan bisa membengkak tanpa disadari.

Lebih jauh lagi, evaporator yang kotor juga berisiko menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri. Jika dibiarkan, hal ini bisa memengaruhi kualitas udara dan berpotensi mengganggu kesehatan penghuni rumah, terutama yang punya masalah pernapasan.

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang dampaknya terhadap tagihan listrik, kamu bisa membaca artikel berikut:
Evaporator AC Bisa Bikin Tagihan Listrik Membengkak? Ini Faktanya!

Cara Menjaga Kinerja Evaporator Tetap Optimal

  • Bersihkan evaporator minimal setiap 3 bulan, terutama jika AC sering digunakan.
  • Lakukan pengecekan tekanan freon secara berkala.
  • Hindari menyalakan AC dalam kondisi jendela terbuka.
  • Gunakan mode hemat energi atau sleep mode di malam hari.
  • Gunakan jasa teknisi profesional untuk servis tahunan.

Kapan Harus Ganti Evaporator?

Jika kamu sudah rutin melakukan pembersihan dan pengecekan tetapi AC tetap tidak dingin, bisa jadi masalahnya ada pada evaporator yang sudah terlalu aus atau rusak parah. Evaporator yang bocor, berkarat, atau penuh kerak sebaiknya diganti agar tidak memengaruhi komponen lain seperti kompresor.

Kesimpulan

Penurunan kinerja evaporator AC bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kotoran, kebocoran freon, hingga usia pakai. Dampaknya tidak hanya membuat udara jadi kurang sejuk, tetapi juga bisa meningkatkan tagihan listrik dan menurunkan kualitas udara di rumah. Dengan perawatan rutin dan pemantauan, kamu bisa menjaga performa AC tetap optimal.

Kalau kamu butuh bantuan teknisi untuk mengecek atau membersihkan evaporator AC, Hai Service siap membantu.
Kunjungi https://haiservice.id untuk layanan AC profesional dan terpercaya di kotamu. Jadwalkan servis sekarang agar AC kamu selalu dalam kondisi prima!

Scroll to Top